Sejarah Desa
- Sejarah Desa
Desa Meti tempo dulu adalah satu wilayah kesatuan masyarakat yang dimulai dengan nama Miti yang dipimpin oleh seorang tua adat yang biasa disebut Gimi Malaha Nama Desa Meti diambil dari nama sebuah pulau yang sebelumnya ditemukan oleh seseorang, pulau meti tempo dulu dimasa pendudukan penjajahan jepang dijadikan sebagai landasan pangkalan perang tentara jepang. Kepala desa yang pernah memimpin di desa Meti, berturut-turut adalah:
Tabel 2.1 Nama Kepala Desa Yang Pernah Memimpin Desa Meti
No | Nama | Jabatan | Masa Jabatan | Keterangan |
1 |
|
|
| Almarhum |
2 | Joram Tafego | Kepala Desa |
| Masih Hidup |
3 | Henok Kahitela | Kepala Desa |
| Masih Hidup |
4 | Robert Diba | Kepala Desa | 2014 – 2018 | Masih Hidup |
5 | Permenas Tukuru | Kepala Desa | 2019-2025 | ada |
Sebagian besar wilayah desa Meti (sekitar 60%) merupakan perikanan karena desa Meti dikelilingi oleh lautan, potensi perikanan yang dimiliki oleh desa Meti saat ini telah diminati oleh berbagai infestor yang mau berinfestasi disektor perikanan dan kelautan dengan mengembangan budidaya ikan kerapu. Salah satu aset desa yang sangat menjanjikan prospeknya bagi masa depan adalah bidang pariwisata. Dimana wisata pantai Desa Meti yang sudah cukup dikenal di kalangan masyarakat Halmahera Utara sehingga diperlukan perencanaan yang matang untuk mengembangkan objek pariwisata ini kedepan.
Mayoritas penduduk desa Meti beragama Kristen, dan sebagian masih menganut kepercayaan asli peninggalan nenek moyang. Kesenjangan sosial ekonomi pada masyarakat tidak terlalu nampak di desa. Sehingga secara ekonomi tidak ada keluarga yang sangat kaya. Rata-rata mengandalkan hidupnya dari perkebunan dan pertanian.