Profil Desa Meti
PROFIL
DESA
1. Kondisi Desa
-
Letak dan Luas Wilayah
Desa Meti termasuk desa tua yang
berada di wilayah Kecamatan Tobelo Timur Kabupaten Halemahera Utara. Luas
wilayah desa Meti adalah 200 Ha dengan nomor kode wiayah 69771. Jarak tempuh ke
kantor Kecamatan Tobelo Timur sepanjang 5 Km, dan Jarak Desa Meti dari kantor
Bupati Kabupaten Halmahera Utara yaitu sekitar 60 Km. Transportasi dari desa Meti menuju ibukota
kecamatan menggunakan dua moda transportasi yaitu dengan perahu ke pelabuhan di
Desa Todokuiha dengan waktu tempuh 5 menit dan dilanjutkan dengan kendaraan
bermotor sekitar 4 menit dengan kecepatan kendaraan 40 km/jam menuju kantor
Kecamatan Tobelo Timur, sedangkan waktu tempuh menuju ke ibukota Kabupaten
kira-kira 30 menit dengan kecepatan yang sama.
Wilayah desa Meti terdiri dari, 2
RW dan
12 RT , dengan batas-batas desa
sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Laut
b. Sebelah Selatan : Laut
c. Sebelah Barat : Laut, Desa Mawea
d.
Sebelah
Timur : Laut
-
Topografi dan Jenis Tanah
Desa Meti secara Topografi berada
di dataran rendah dengan ketinggian antara 0 sd 5 m di atas permukaan laut
(dpl). Memiliki cuaca yang tidak menetap dengan suhu yang cukup berfariasi
antara 19o C saat paling dingin dan 28o C derajat saat
paling panas. Jenis tanah yang ada di wilayah sebagian besar adalah tanah
lempung. Sifat tanah lempung adalah jenis tanah yang bercampur antara tanah
liat dan pasir dan berwarna cokelat.
Tekstur liatnya silty loam dengan kadar liat kurang dari 31%. Kepekaan tanah
lempung terhadap erosi cukup tinggi, keasaman-nya bermacam-macam, dan bahan
organiknya rendah.
-
Iklim
Iklim merupakan salah satu faktor
yang berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. Iklim Desa Meti termasuk dalam daerah dengan tipe iklim D,
dengan nilai Q antara 60% – 100%. Nilai Q adalah perbandingan antara banyaknya
bulan basah dibagi dengan bulan kering kali 100%.
-
Sarana Prasarana
Sarana Di dalam desa Meti
terdapat beberapa jenis kendaraan yang dipakai masyarakat untuk melakukan
aktifitas kesehariannya atau kegiatan lainnya dalam proses pembangunan desa,
ada dump truc sebagai transportasi Bantuan jasa angkut material pembangunan ke
desa tetangga, Masyarakat memakai kendaraan darat seperti motor namun ini
berifat kepemilikan pribadi, untuk kendaran umum khusus petani masih sangat
sulit, sehingga hal ini memberikan keterbatasan ruang gerak para petani untuk
mengirim hasil pertanian dan perikanan menuju kota Kecamatan atau Kabupaten.
Dengan posisi desa Meti yang berada di kepulauan menjadikan moda transportasi
utama adalah kapal laut yang masyarakat Tobelo Timur sering menyebutnya
taxi/perahu ketinting
Petani di Desa Meti bergantung
pada hasil komoditi pertanian yaitu kelapa, pala, pisang, ketela dan hasil
pertanian lainnya, namun keadaan jalan belum ada menuju kebun masyarakat dengan
kepemilikan perkebunan pribadi, mengakibatkan sering mengalami hambatan ketika
datang musim hujan yang dalam kegiatan sehari-hari masyarakat menjadi terhambat.
-
Sistem Usaha Tani
Hasil Panen desa Meti dapat
dibedakan menjadi beberapa bagian yaitu pertanian yang dilihat dari hasil panen
masyarakat mempunyai rotasi lebih dari satu tahun yaitu tanaman kelapa,
Cengkih, Durian, Mangga dan Pala dan hasil panen yang kurang dari satu tahun
Yang dimaksud rotasi disini adalah jangka waktu tanaman tersebut ditanam sampai
dengan tanaman tersebut tidak ekonomis lagi diproduksi misalnya Pisang, Tomat,
Cabe.
Dilihat dari jenis hasil panen
masyarakat, sistem panen yang ada dibedakan menjadi empat, yaitu hasil panen
pertanian seperti Sayur-Sayuran, hasil panen kedua adalah kehutanan seperti pala,
kelapa, Pisang, dan cengkeh, kelompok ketiga adalah hasil panen perkebunan
seperti durian, dan mangga, dan kelompok keempat adalah hasil panen hijauan
makanan ternak seperti ketela dan
rumput, Sedangkan ditinjau dari rotasi tahunan dapat dibedakan menjadi dua
yaitu
Jenis hasil panen kehutanan yang
paling banyak ditanam adalah tanaman
singkong, dan jagung, (Pinus merkusi). Sedangkan hasil panen perkebunan yang
paling banyak ditanam adalah kelapa, dan tananaman lainnya yang banyak
ditemukan adalah pohon pala. Pohon kelapa ditanam oleh petani, sebagian diambil
buahnya untuk dikeringkan menjadi kopra ada juga yang mengelolanya menjadi
minyak kelapa. Jenis hasil panen kehutanan dan perkebunan ini mempunyai rotasi
lebih dari satu tahun.
Jenis hasil panen pertanian yang ada di desa
terdiri dari Sayur-Sayuran (Zeimays
indurate), ubi rambat, ubi kayu (manihot
utilissima), dan sebagian besar adalah tanaman sayur-sayuran dan ketela
pohon. Keempat hasil panen pertanian tersebut ditanam pada lahan yang sama
secara bergiliran sesuai dengan musimnya. Sistem Perputaran tanaman ini
berlangsung dalam jangka watu satu tahun. Pada umumnya sayur-sayuran dan cabai
dan ubi kayu ditanam pada awal musim penghujan (Oktober-November). Namun hal
ini berlaku jika lahan yang ada kekurangan air.